Besok, Kampung Cirangkong Gelar Hajat Lembur

Koropak.co.id - Indonesia kaya akan budaya. Termasuk halnya di Jawa Barat yang merupakan dataran Sunda yang dikenal sebagai budaya tertua di Indonesia. Dalam kehidupan lampau, di setiap rongga kehidupan selalu tersisip seni budaya yang menjadi gambaran harmonisasi hubungan antara manusia dengan Sang Kholik, manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam.

Salah satunya budaya syukuran pasca panen atau lebih dikenal dengan istilah Hajat Lembur. Orang Sunda zaman dulu, selalu menggelar syukuran setelah panen, dengan mempertunjukkan kegiatan seni yang berasal dari aktivitas di sela-sela bertani di sawah.

Seperti kegiatan Hajat Lembur yang akan digelar Sanggar Seni Sunda Buhun Candralijaya, di Kampung Cirangkong Desa Cikeusal Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya, besok Sabtu (21/4/2018). Rencananya, akan ada beberapa seni Sunda Buhun yang ditampilkan, mulai dari Tutunggulan, Terebang Gebes, Beluk, Rengkong, Terebang Sajak, Debus, Silat, dan Lais.

Pupuhu Sanggar Seni Sunda Buhun Candralijaya, H Ipin Saripin menuturkan Hajat Lembur merupakan gelaran tradisi yang rutin digelar di Cirangkong setiap tahun tepat di bulan April 2018 setelah panen di sawah. Hajat Lembur menjadi wujud syukuran warga atas nikmat hasil panen yang diperoleh masyarakat.

"Awalnya awalnya hanya riungan di kelompok, namun seiring dengan rasa simpati untuk melestarikan budaya Sunda Buhun, kami punya ide untuk menggelar acara Hajat Lembur lebih besar lagi. Alhamdulillah ide kami disambut oleh para pegiat budaya, khususnya Komunitas Cermin untuk menggagas kegiatan Hajat Lembur," ucapnya.

Awalnya, kata Ipin, Hajat Lembur dinamai Syukuran Hajat Cirangkong, namun di gelaran kali kedua, diganti dan dikukuhkan menjadi Hajat Lembur. Untuk acara besok, kegiatan akan dimulai pukul 07.00 WIB dengan pementasan kesenian anak sekolah. Dilanjutkan pukul 08.00 WIB dengan kegiatan istighosah dan sambutan dari para tamu undangan.

"Kegiatan dilanjutkan dengan ngawuluku ke sawah yang akan dipimpin pejabat daerah. Sepulang ngawuluku, dilanjutkan dengan santap makanan daerah khas Kampung Cirangkong. Dilanjutkan dengan puncak acara melalui penampilan kesenian Sunda Buhun," kata Ipin.

Praktisi budaya sekaligus Penggagas Hajat Lembur Cirangkong, Ashmansyah Timutiah menuturkan Hajat Lembur di Cirangkong kali ini merupakan kali keempat digelar. Masyarakat Cirangkong, khususnya kelompok pegiat seni Candralijaya, sangat antusias untuk menjadikan Hajat Lembur yang mengguar dan menampilkan kesenian Sunda Buhun yang sudah sangat jarang dijumpai ini, sebagai agenda rutin di daerah tersebut.

"Hajat Lembur sudah ada sejak dulu, hanya semakin ke sini semakin menghilang akibat perkembangan zaman. Kini, Hajat Lembur diguar kembali. Hajat Lembur menjadi kegiatan syukuran rutin di Kampung Cirangkong, pesta setelah panen," kata Acong, sapaan akrab Ashmansyah Timutiah.

Dikatakan Acong, masyarakat Sunda sendiri sangat merindukan kesenian-kesenian Sunda Buhun untuk dibangkitkan kembali, dan dipertontonkan kepada masyarakat. Di sinilah kesempatan yang tepat untuk menanamkan karakter kepada masyarakat agar tergugah kemauannya untuk mengguar dan melestarikan seni Sunda Buhun.

"Bila dihadapkan pada perkembangan zaman, kita tidak akan berdaya. Yang harus kita lakukan adalah menerima perkembangan zaman tanpa melupakan tradisi lampau. Di sini, tugas kami sebagai praktisi budaya yakni menjembatani para pegiat seni Sunda Buhun untuk menampilkan kesenian-kesenian seni Sunda Buhun agar tetap lestari," tuturnya.*